PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK DALAM TAHAP PERSIDANGAN
- 28 April 2021
Ketentuan Pasal 35 Undang-undang Sistem Peradilan Pidana Anak, dijadikan alasan bagi pihak pengadilan untuk melakukan penahanan anak, yaitu:
Hakim anak adalah hakim yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung atau pejabat lain yang ditunjuk oleh ketua Mahkamah Agung atas usul ketua pengadilan negeri yang bersangkutan melalui ketua pengadilan Tinggi.
Syarat untuk dapat ditetapkan sebagai hakim anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
Hakim anak untuk tingkat pertama (pengadilan negeri),memeriksa dan memutus perkara sebagai hakim tunggal, tetapi dalam hal-hal tertentu apabila ancaman pidana atas tindak pidana yang dilakukan itu diancam dengan pidana penjara lebih dari 7 (tujuh) tahun dan sulit pembuktiannya, dimungkinkan diperiksa oleh hakim majelis. Untuk memeriksa perkara ditingkat banding, dilakukan oleh hakin banding anak, yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung atas usul Ketua Pengadilan Tinggi yang bersangkutan. Syarat untuk menjadi hakim banding anak berlaku syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2). Hakim banding anak dalamperkara sebagai hakim tunggal, kecuali dalam hal tertentu dan dipandang perlu oleh Ketua Pengadilan Tinggi dapat dilakukan pemeriksaan dengan sidang majelis hakim.
Pemeriksaan perkara anak yang Berkonflik dengan Hukum ditingkat kasasi, dilakukan oleh hakim kasasi anak yang diangkat berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung. Syarat pengangkatan hakim kasasi anak berlaku syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2). Hakim kasasi anak, dalam memeriksa dan memutus perkara anak nakal dalam tingkat kasasi adalah hakim tunggal, tetapi dalam hal-hal tertentu dan dipandang perlu oleh Ketua Mahkamah Agung, dapat dilakukan pemeriksaan dengan sidang Majelis hakim. Dalam menjalankan tugasnya hakim kasasi anak dibantu oleh seorang panitera/panitera pengganti.
Sumber :buku hukum perlindungan anak (liza agnesta krisna, S.H M.H)