KARAKTERISTIK HUKUM REPRESIF
- 18 July 2022
Dalam bentuknya yang paling jelas dan sistematis, hukum represif menunjukkan karakter-karakter berikut ini:
- Institusi hukum secara langsung dapat diakses oleh kekuatan politik; hukum diidentifikasikan sama dengan negara dan ditempatkan di bawah tujuan negara (raison d’etat).
- Langgengnya sebuah otoritas merupakan urusan yang paling penting dalam administrasi hukum. Dalam “perspektif resmi” yang terbangun, manfaat dari keraguan (the benefit of the doubt) masuk ke sistem, dan kenyamanan administratif menjadi titik berat perhatian.
- Lembaga-lembaga kontrol yang terspesialisasi, seperti polisi, menjadi pusat-pusat kekuasaan yang independen; mereka terisolasi dari konteks sosial yang berfungsi memperlunak, serta mampu menolak, otoritas politik.
- Sebuah rezim “hukum berganda” (“dual law”) me- lembagakan keadilan berdasarkan kelas dengan cara mengkonsolidasikan dan melegitimasi pola- pola subordinasi sosial.
- Hukum pidana merefleksikan nilai-nilai yang dominan; moralisme hukum yang akan menang.
Bagian-bagian sub-bab berikut ini akan menelaah karakter hukum represif dan mendiskusikan proses- proses sosial yang memunculkan karakter-karakter tersebut. Strategi kami secara keseluruhan adalah untuk menekankan bahwa represi adalah sesuatu yang “alami”. Dengan kata lain, penilaian kritis terhadap hukum represif harus dimulai dari pemahaman yang simpatik tentang bagaimana ia bisa muncul. Jadi, kami berpen- dapat bahwa sumber yang umum bagi suatu represi adalah minimnya sumber-sumber yang tersedia bagi elit-elit yang memerintah. Karena alasan ini, represi adalah sesuatu yang besar kemungkinannya mengiringi pembentukan dan terpeliharanya tatanan politik, dan dapat terjadi tanpa disengaja dalam upaya mencapai tujuan-tujuan yang baik.
Sumber bacaan buku Hukum Responsif Karya Philippe Nonet